Sabtu, 19 Februari 2011

Keajaiban yang ku miliki

Telah lama hatiku membeku, telah lama hatiku mengeras seperti batu. Mungkin kalian tak menyadari betapa dinginnya hatiku, aku memang pandai dalam menyembunyikan itu semua, dan tlah berhasil ku mengelabui beratus2 orang yang telah ku jumpa. Karena dalam fisik ku memang terlihat tertawa, dalam fisik ku terlihat berduka namun dalam hati terasa berbeda, tak sedikit pun kurasakan apa2. Namun telah kusiapkan satu senyuman istimewa dan berharga dari hatiku yang mulai terbuka tuk saat yang masih tak kuketahui kapan terjadinya.

Apalah arti hati itu? Sama sekali tak kubutuhkan itu dalam rumahku.

Pukul 16.24 telah berhasil kembali ku bekukan hatiku, tapi bukan karena tak ada sebab ku bekukan lagi hatiku bukankah kalian sudah tau, hanya sedikit kebahagiaan yang ada dalam rumahku, dan bukan karena ku tak ada alasan pula melakukan hal itu. Seperti yang kalian tau aku di didik bukan seperti anak biasa, ku di didik menjadi orang yang berguna dan dengan disiplin yang tinggi, segala cara digunakan untuk dapat membentuk pribadi ku yang demikian adanya, pukulan sapu, rotan, dll sudah pernah aku rasakan semua, tuk pertama memang sakit rasanya, namun lama kelamaan juga tak terasa, bahkan segala bentuk penyiksaan fisik bisa aku tolerir dengan mudahnya, namun walau ku di didik demikian adanya aku mencintai kedua orang tuaku dan sekalipun aku tau mau membenci mereka, bila hatiku terus kujaga kehidupannya sampai kapan aku bisa bertahan tuk tak membenci mereka, jadi biarlah ku bekukan hatiku, biarlah ku tak merasakan kebahagiaan dalam hatiku, asalkan aku tak membenci seorang pun dalam hidupku.

Mungkin inilah rahasiaku sehingga aku tak pernah membenci orang yang telah menyakitiku. Mungkin benar aku bukan orang yang pengertian, tapi aku bisa menjadi seorang yg penuh rasa memaafkan.

Ingat kebencian dan emosi dapat menghacurkan suatu kaum yang tak bsa mengendalikan dirinya lebih baik tak punya hati daripada punya hati tapi penuh duri.

Tapi tenang saja, walau sekarang hatiku mati, aku berhasil menemukan cara tuk menghidupkan kembali dengan teknik yang indah dan tlah lama aku pelajari

Itulah keajaiban yang kumiliki.
Kupastikan kalian tau pada saat2 terakhirku.

Kapan2 kalian akan kuberi tau bagaimana membunuh dan membekukan hati sendiri. Namun untuk saat ini biarlah tetap menjadi misteri.



Jogjakarta,
Kamis 08 Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar