Sabtu, 19 Februari 2011

aku dan mesin waktu ku

Doraemon...
la la la laaaa...... teman2 semua bnyak yang dikabulkan, banyak dikabulkan dengan kantong ajaib...

Ya mungkin aku adalah salah satu dari penikmat film ini. Kadang aku merasa iri dengan nobita, anak lelaki yang ceroboh itu bisa memiliki robot secanggih doraemon itu. Apapun yang nobita inginkan selalu dengan mudah dikabulkan berkat Doraemon, berkat kantongnya yang pasti. Tidak ada seorang pun yang berani jika kantong doraemon sedang beraksi. Kadang aku berharap kantong doraemon itu nyata, bukan hanya di negeri imajinasi milik para karikatur atau penikmat kartun ini saja.


Doraemon andai kamu benar2 ada, bolehkah aku meminjam mesin waktu mu yang hebat itu? sebentar saja, so that I could back to the past and made all the things right.

Aku begitu merindukan masa kecilku yang indah dulu. Masih teringat dengan jelas tingkah konyol ku, semua tingkah bodoh ku, kejahilan yang ku lakukan dan keluguan ku akan sesuatu. Aku masih ingat, dulu aku selalu berebut mainan dengan adik ku yang pertama. Hanya karena sebuah mainan bisa menyebabkan pertengkaran dan berakhir tangisan kami berdua. Atau memoriku saat adik ku dengan susah payah dia mengumpulkan uang sakunya hanya untuk memberikanku sebuah hadiah di hari ulang tahunku. Masih berharap masa itu bisa kembali. Seiring dengan berjalannya waktu sedikit demi sedikit masa itu pun harus terlewati, ada sedikit perasaan sesal saat harus meninggalkan masa2 itu. :'(  kadang ketika aku teringat semua memori itu aku berharap Mesin waktu itu benar2 ada. Aku tau itu tak mungkin terjadi walau rasa sedih itu ada tapi tak akan ada yang bisa merampas memori2 itu, memori yang akan tetap selalu ada dan akan selalu membuatku tersenyum. :))

my brothers and me

Dan ketika aku mulai beranjak dewasa, aku semakin tau bahwa dunia tidak seindah seperti cerita di dongeng2 yang dulu biasanya ibuku ceritakan menjelang tidurku. Begitu banyak hal yang ku temui, mulai dari yang senang hingga penuh air mata (lebay).. :D

Seperti yang pernah aku tulis di noteku sebelumnya. Aku di didik bukan seperti anak biasa, ku di didik menjadi orang yang berguna dan dengan disiplin yang tinggi, segala cara digunakan untuk dapat membentuk pribadi ku yang demikian adanya, pukulan sapu, rotan, dll sudah pernah aku rasakan semua, tuk pertama memang sakit rasanya, namun lama kelamaan juga tak terasa, bahkan segala bentuk penyiksaan fisik bisa aku tolerir dengan mudahnya, namun walau ku di didik demikian adanya aku tetap mencintai kedua orang tuaku.

Dari sana aku mulai sadar, mungkin orang tuaku melakukan itu semua karena ingin mengajarkan ku bahwa dunia itu tidak seindah bayangan ku dimasa kecil, yang segalanya bisa aku dapatkan dengan mudah. Segalanya butuh kerja extra. DUNIA INI KERAS, seperti hutan rimba kata orang2. Yang kuat yang bertahan, dan yang lemah akan tersingkir tak berdaya dengan sendirinya. Kadang tanpa aku sadari aku terlena dengan buaian dunia, yang INDAH diawal tapi BUSUK diakhir.  

Aku sangat berharap mesin itu exist lebih2 saat dunia sedang tidak berpihak. Ya seperti kita tau Tuhan memberikan anugerah kepada kita wanita memiliki perasaan lebih sensitif akan berbagai hal ketimbang kaum Adam. Wanita  biasanya cenderung untuk lebih mudah merasakan perasaan sedih dan senang. Dan akan sangat mudah menjadi gembira ketika ia mendapatkan apa yang ia inginkan walau itu sedikit dan galau saat mereka merasa dikecewakan (mungkin itu tidak semua, tapi sebagian besar). Itu juga yang aku rasakan saat dulu pertama kali aku mulai mengenal yang namanya "broken heart". Siapa juga orang yang mau broken heart. Makanan apa itu?! Seandainya itu makanan, itu pasti makanan yang paling tidak enak di dunia ini. Andai aku mampu meminta sama Tuhan, mungkin salah satu rasa ini yang mau aku minta buang jauh2. Tapi sayang seribu sayang itu tak mungkin, karena kata Tuhan itu adalah salah satu bumbu dari kehidupan. Kecewa dikhianati, dipermainan, dijadikan yang kedua dan bertemu dengan pasangan yang salah. Ketika kita sudah setia tapi dengan SEENAK JIDATNYA pasangan kita MERAYU ORANG LAIN! walaupun menurut versi dia, itu hanya sebuah lelucon saja. tapi apa dia pikir itu tidak sakit! kemana perginya perasaan orang itu! andai aku punya mesin waktu itu I NEVER WANT TO KNOW HIM! tapi satu hal yang ingin saya katakan padanya adalah TERIMA KASIH, berkat Dia aku jadi belajar untuk semakin TIDAK INGIN MENGIANATI orang2 yang ku sayang dan telah mempercayai ku.   

Kadang aku berpikir Andai ada mesin waktu itu, tak kan ada lagi orang yang bersedih atau menyesal dengan perbuatan yang pernah ia lakukan dulu. Tapi untungnya mesin itu tidak ada di dunia ini untuk saat ini. Satu pembelajaran yang aku peroleh dengan ketidakadaan mesin waktu itu di dunia in adalah aku bisa belajar bahwa apapun yang terjadi kepada kita bukan suatu hal yang patut disesali, tapi menggunakan pelajaran dari masa lalu untuk melangkah lebih maju dari sebelumnya, tanpa harus mengulang kesalahan yang sama.

KEEP ON SMILING EVEN WITHOUT TIME MACHINE!

DON'T LOOK AT BACK TOO LONG, WE STILL HAVE A LONG JOURNEY, STILL HAVE TO SURVIVE!! ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar